Kamis, 13 April 2017

Langkah-langkah Pengembangan Media Pembelajaran

Langkah-Langkah Penyusunan dan Pengembangan Media Pembelajaran.

Penyusunan media pembelajaran dapat diartikan menciptakan media pembelajaran yang baru atau belum pernah ada, sedangkan pengembangan media pembelajaran dapat diartikan sebagai upaya mengadaptasi, merekayasa, atau menyesuaikan (modifikasi) media pembelajaran yang sudah ada dengan kebutuhan dalam proses pembelajaran.  Dalam   proses   pembelajaran seringkali tidak dilengkapi dengan media pembelajaran yang memadai. Oleh karena itu, pendidik (fasilitator) ataupun pengelola/penyelenggara program dituntut untuk mampu merancang, menyusun atau mengembangkan media yang digunakan dalam proses pembelajaran yang dikelolanya. Secara garis besar atau pada umumnya, proses penyusunan atau pengembangan media pembelajaran meliputi langkah-langkah sebagaimana Tabel 2. berikut.

Tabel 2.

Proses Penyusunan/Pengembangan Media Pembelajaran

No.
Langkah-Langkah
Output/Keluaran
1.
Identifikasi kebutuhan belajar warga belajar
Data tentang kebutuhan belajar warga belajar (peserta pembelajaran)
2.
Penentuan prioritas kebutuhan belajar warga belajar
Daftar prioritas
3.
Perancangan program belajar (kurikulum)
Rancangan kurikulum belajar
4.
Penentuan topik
Topik untuk penyusunan/pengem-bangan media pembelajaran
5.
Penentuan jenis atau golongan media pembelajaran
Jenis/golongan media pembelajaran
6.
Pengorganisasian isi/materi dan bahan yang diperlukan
Spesifikasi isi/materi dan bahan yang diperlukan
7.
Penyusunan atau pengembangan draft media pembelajaran
Draft media pembelajaran
8.
Penyusunan instrumen ujicoba draft media pembelajaran
Instrumen ujicoba draft media pembelajaran
9.
Ujicoba draft media pembelajaran
Masukan (data) untuk revisi
10.
Revisi draft media pembelajaran
Media pembelajaran yang telah teruji dan siap produksi
11.
Produksi media pembelajaran
Media pembelajaran yang telah diproduksi
12.
Distribusi dan penggunaan media pembelajaran pada kelompok belajar
Media pembelajaran yang siap digunakan
13.
Evaluasi media pembelajaran
Masukan (data) untuk revisi
14.
Revisi media pembelajaran (jika memerlukan)
Media pembelajaran yang telah direvisi


Sumber: Departemen Pendidikan Nasional (1989/1990)

Dalam pemanfaatan media pembelajaran, seorang pendidik hendaknya memahami beberapa unsur diantaranya; karakteristik dan latar belakang warga belajar, tujuan pembelajaran, materi dan kondisi pembelajaran. keempat unsur tersebut harus mendapat perhatian dari pendidik sebelum memanfaatkan media pembelajaran, agar efektif dan efisien.
Contoh:
Misalnya; Program keaksaraan diikuti oleh sebagai besar ibu rumah tangga, Materi : Calistungdasi, Tujuan: mampu Calistungdasi, Tema : Bumbu Dapur. Media : Benda Asli bumbu dapur (bawang, brambang, lombok, garam, mrico, tumbar, dan sebagainya) dan kartu kata/hitung

Membaca : menuliskan nama-nama, warna, bentuk, rasa, Menulis : menuliskan nama-nama, warna, bentuk, rasa, Berhitung :  Jumlah masing-masing barang lebih dari 2
Bahasa Indonesia: menyusun kalimat dengan menggunakan kata-kata


Contoh : Media Pembelajaran

PANDUAN FASILITATOR



Pokok Bahasan : Poster Abjad dan Kamus Pribadi
Tujuan Pembelajaran:
Peserta dapat memahami cara membuat dan menggunakan kamus buatan sendiri dan format abjad untuk membantu warga belajar buta huruf murni belajar huruf dan kata-kata baru.
Konsep Pokok :
‘Poster Abjad dan Kamus Sendiri” merupakan media belajar yang dapat membantu warga belajar mengerti bagaimana cara mengingat huruf, ejaan dan kata-kata baru. warga belajar membuat bahan belajar tersebut dengan kata yang dipilihnya sendiri. Tentu saja harus berdasarkan minat dan kebutuhan warga belajar serta situasi di lingkungan sekitarnya.
Metode :
Demonstrasi, Praktek, dan Simulasi (45 menit)
Langkah-langkah Kegiatan :


1.          Peserta bermain peran sebagai warga belajar mencari sesuatu benda dan mencocokkan nama benda tersebut, sesuai dengan huruf pertamanya dan menuliskannya dalam kamus sendiri
2.          Perlihatkan contoh kamus dan jelaskan maksud dan cara membuat kamus
3.          Perlihatkan contoh poster abjad dan jelaskan maksud dan cara membuat poster tersebut
4.          Simulasi cara mengajar warga belajar melalui kedua teknik tersebut. Meminta  peserta pergi ke luar dan mencari sesuatu benda sebagai contoh (daun, kertas dll). Kemudian membantu mereka mencocokkan nama-nama benda tersebut sesuai dengan huruf  pertama, tempel di atas poster dan menuliskan kata tersebut dalam kamus sendiri.
Aplikasi di Kelompok Belajar :
Tutor dapat membuat “Poster Abjad Tentang Kehidupan Sehari-hari”. Setiap kali pertemuan Tutor meminta Warga Belajar yang masih buta huruf membawa satu jenis benda baru yang akan ditempelkan pada poster dan ditulis di kamus mereka sendiri.
Bahan Pembelajaran :
√ Kertas karton dan buku kamus yang sudah jadi untuk masing-masing peserta
√ Contoh poster abjad, spidol, dan isolatip



Poster / Beberan




Aa
Bb
Cc
Dd
Ee
Ff
Gg
Hh
Ii
Jj
Kk
Ll
Mm
Nn
Oo
Pp
Qq
Rr
Ss
Tt
Uu
Vv
Ww
Xx
Yy
Zz





1.      PETUNJUK MEMBUAT “POSTER ABJAD”

Poster Abjad dapat memotivasi warga belajar untuk memikirkan tentang huruf  dan ejaan sewaktu melihat hal-hal atau benda-benda yang ada di lingkungan sekitarnya. Tutor meminta warga belajar membawa benda yang dicari atau kata yang dilihat ke kelompok belajar setiap kali pertemuan. Kemudian mereka mencoba mencari huruf pertama yang sesuai dengan nama benda/kata tersebut pada poster abjad. Setelah beberapa minggu, warga belajar dibiasakan untuk mencari dan memikirkan tentang huruf, ejaan dan kata selama mereka melaksanakan kegiatan sehari-hari.
Berikut ini diberikan petunjuk membuat Poster Abjad sebagai media pembelajaran di kelompok belajar :
a)      Bahan :
Karton Manila warna putih 1 lembar
Spidol, penggaris, isolasi
b)      Cara Membuat
Letakkan karton secara horizontal
Buat garis-garis yang menjadi 26 kotak
Tulis setiap kotak sesuai abjad
c)      Cara Menggunakan (aplikasi di kelompok belajar)
Meminta warga belajar mencari benda-benda yang ada ditemukan di sekitarnya (contoh : batu, rumput, daun, bunga dan sebagainya )
Meminta warga belajar untuk menempelkan benda tersebut sesuai dengan huruf pertama yang tertera di poster abjad
◙  Meletakkan di tempat yang mudah dilihat orang
◙  Menulis kata kata dalam poster abjad tersebut dalam kamus pribadi
d)     Kegiatan ini dilakukan setiap pertemuan

2. MEMBUAT “KAMUS PRIBADI”

a)  Menyediakan buku tulis, gunting, spidol, penggaris dan penghapus.
b)   Buku dipotong bagian pinggirnya dengan ukuran yang berbeda, kemudian ditulis huruf Aa sampai Zz ( menulis contoh huruf besar dan huruf kecil)
c) Menulis abjad lengkap (huruf besar dan kecil) di sampul depan.


PETUNJUK  MENGISI KAMUS PRIBADI

a)      Tutor meminta warga belajar menuliskan kata-kata baru yang belum diketahuinya di buku kamus yang dibuatnya sendiri
b)     Kata-kata yang ditulis dalam kamus pribadi adalah kata-kata yang diperoleh dari poster abjad dan ucapan warga belajar.
c)      Bila kata-kata baru tersebut berasal dari bahasa daerah, tutor menterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dan meminta warga belajar untuk menyalin
d)     Bagi warga belajar yang sudah lebih tinggi kecakapan keaksaraannya, dapat melengkapi dengan definisi atau pengertian seperti yang terdapat pada kamus sebenarnya.
Ayam = pitik (jawa) .…………….......... Batu = watu (jawa) ……………………..
…………………………………………..
…………………………………………..
…………………………………………..
…………………………………………..
…………………………………………..
…………………………………………...
…………………………………………...
………………………………………….
idong = hidung (menado) ……………… Je’ne = air (makasar)…………………… Kaca = gelas (bugis)
Aa
Bb
Cc
Dd
Ee
Ff
Gg
Hh
Ii
Jj
Kk
Ll



Lembar: Pokok Bahasan



Pokok Bahasan: Pendekatan Pengalaman Berbahasa
Tujuan Pembelajaran
Peserta memahami cara-cara membelajarkan warga belajar buta huruf murni melalui teknik Pendekatan Pengalaman Berbahasa (PBB) dengan menggunakan bahasa ibi/daerah atau bahasa “campuran”
Konsep Pokok :
Pendekatan pengalaman berbahsa bukan materi pada pembelajaran keaksaraan fungsional, akan tetapi merupakan suatu pendekatan yang diharapkan dapat mempermudah proses pembelajaran keaksaraan. Orang dewasa belajar membaca lebih cepat, jika mereka membaca tentang informasi yang sesuai dengan pengalamannya. Pendekatan Pengalaman Berbasis (PPB) ini merupakan cara pembelajaran berdasarkan pengalaman warga belajar. Warga belajar membaca melalui proses membuat bahan belajar yang berasal dari ide/gagasan atau kalimat yang diucapkan oleh warga belajar sendiri, bukan dari pihak luar dengan menggunakan bahasa ucapan (tutur) warga belajar. Pendekatan pengalaman berbahasa merupakan pintu masuk (entry point) dalam proses pembelajaran keaksaraan, pada prakteknya pendekatan ini tidak dapat berdiri sendiri akan tetapi memerlukan teknik dan metode yang sepesifik dalam proses pembelajarannya, seperti  metode SAS, Kata Kunci, Abjad dan sebagainya.
Metode Pembelajaran :
1.       Ceramah tentang konsep pokok pendekatan pengalaman berbahasa
2.       Praktek Simulasi langkah langkan pembelajaran
3.       Tanya jawab tentang cara dan hambatan dalam penerapan pendekatan pengalaman berbahasa
Langkah-langkah Kegiatan :


1.          Menjelaskan konsep dasar teknik Pendekatan pengalaman berbahasa
2.          mempraktekkan / mensimulasikan langkah-langkah PPB
3.          Meminta peserta membentuk kelompok kecil 5 – 6 orang, satu orang berperan sebagai tutor dan yang lainnya menjadi warga belajar buta aksara murni
4.          Masing-masing kelompok mendiskusikan tema pembelajaran dan merumuskan satu kalimat yang utuh dengan menggunakan ucapan/penuturan yang berperan sebagai warga belajar, misalnya “Saya ingin belajar membaca”. Kemudian memotong dan memainkan kalimat tersebut menjadi, kata-kata, suku kata, sampai dengan huruf.
5.          Tanya jawab tentang hambatan-hambatan yang dirasakan selama mempraktekkan teknik PP
Aplikasi di Kelompok Belajar :
Diskusi aplikasi di Kejar, dengan mengajukan pertanyaan : (1) sebagai cara menggali pengetahuan dan pengalaman warga belajar dalam kegiatan PPB di Kejar ?, dan (2) bagaimana cara melatih warga belajar yang memiliki keterampilan lebih tinggi untuk membantu warga belajar pemula ?
Bahan Pembelajaran :
√ Petunjuk Penggunaan Teknik PPB
√ Gunting, kertas karton, dan spidol


Paparan (Poster/Transparansi)
Text Box:  
LANGKAH-LANGKAH PPB 
 
 
1. Menentukan tema pembelajaran

2. Diskusi tentang tema

3. Menulis ucapan Warga Belajar

4. Membaca kalimat yang diucapkan WB sampai lancar

5. Memotong kata – per kata

6. Membuat permainan buka tutup kata

7. Menyusun kalimat lagi

8. Menyalin kalimat

9. Menyalin kata dan memotong dalam sukukata

10. Menyalin kata kunci dalam kamus WB








PETUNJUK  Media Kartu dan Gambar

a.       Tutor meminta warga belajar untuk menentukan tema dan mengungkapkan satu kalimat tentang tema dengan kata-katanya sendiri. Akan lebih baik bila dalam belajar membaca dan menulis awal tutor menggunakan peraga benda asli atau gambar. Misalnya tutor dan warga belajar berdiskusi tentang binatang piaraan. Berdasarkan hasil diskusi tersebut ternyata sebagian warga belajar memiliki ternak sapi. Dengan menggunakan metode kata kunci kata “sapi” dapat dikembangkan menjadi beberapa frase atau kalimat.


Sapi Sapi tiga

Susu sapi Tiga ekor sapi
Minum susu sapi






b.      Tutor menulis salah satu kalimat atau frase yang diucapkan oleh Warga belajar, misalnya
Text Box: Saya minum susu sapi


b.      Tutor membaca kalimat di atas bersama-sama dengan warga belajar, kemudian meminta mereka mengucapkan kalimat tersebut berulang-ulang sampai lancar
c.       Tutor menulis kalimat tersebut pada kertas, kemudian memotongnya kata perkata
Text Box: Saya Text Box: minum Text Box: susu Text Box: sapi


d.      Tutor membantu warga belajar mengingat kata-kata di atas dengan menggunakan permainan diantaranya : buka tutup kata, memindahkan posisi, dan sebagainya, misalnya :

Text Box: Saya Text Box: sapi


Text Box: minum Text Box: susu


Text Box: susu Text Box: sapi


e.       Tutor membimbing warga belajar menyusun kata-kata tersebut sampai membentuk kalimat yang benar dan dapat dimengerti
f.        Warga belajar menyalin kalimat tersebut dalam buku catatannya dan memasukkan kata-kata baru yang ditemuinya kedalam kamus pribadinya.
g.      
Text Box: sapi Text Box: sa Text Box: pi

Tutor membimbing warga belajar untuk praktek memotong huruf dari suku kata maupun memotong kata dari kalimat, sampai paham benar.

           

h.      Menyalin kata kunci dalam kamus
i.        Semakin banyak gambar yang disediakan oleh tutor, maka akan semakin banyak kata dan kalimat yang berhasil disusun oleh warga belajar.
                    

Anak ayam                                                                                       ayam makan jagung












Telur ayam                                                                                      kandang ayam